Mahabarata adalah sebuah wiracarita yang berasal dari India dan ditulis dalam bahasa Sanskerta. Kitab Mahabarata terdiri dari lebih dari 100.000 sloka dengan sekitar 1,8 juta kata dan diakui sebagai salah satu wiracarita terpanjang di dunia.
Mahabarata mengisahkan tentang perang antara Pandawa dan Korawa yang berlangsung selama 18 hari di Padang Kurukshetra
yang dikenal sebagai Perang Bharatayuddha.Kitab Mahabarata terjemahan naskah Sanskerta ditutup dengan akhir yang bahagia bagi pihak Pandawa dan Korawa.
Mahabarata ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India¹. Mahabarata terdiri dari delapan belas kitab yang dinamakan Astadasaparwa¹.
Mahabarata adalah kisah epik yang terdiri dari lebih dari 100.000 sloka. Mahabarata berarti cerita keluarga besar Bharata. Mahabarata terdiri dari delapan belas bagian yang disebut astadasaparwa.
Setiap parwa merupakan buku tersendiri, namun saling berhubungan dan melengkapi dengan parwa yang lain. Mahabarata berisi tentang persilisihan dua keluarga, yaitu pandawa dan kurawa. Pandawa beranggotakan lima yaitu, arjuna, bima, yudistira, nakula dan sadewa. Mereka berselisih dikarenakan ingin memiliki hak atas tanah negara Astina¹.
Perang Bharatayuddha adalah perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang terjadi di Kurukshetra. Perang ini terjadi karena disebabkan oleh tiga hal yakni, perebutan kekuasaan, rasa iri hati, dan hasutan Sengkuni. Perang Bharatayuddha merupakan klimaks dari kisah Mahabarata. Perang ini berlangsung selama delapan belas hari dan delapan belas malam. Dalam perang ini, Pandawa berhasil memenangkan pertempuran dan merebut kembali kerajaannya.
Dalam perang Bharatayuddha, Pandawa berhasil memenangkan pertempuran dan merebut kembali kerajaannya.
Mahabarata terdiri dari delapan belas kitab dan menceritakan kisah perang antara Pandawa dan Korawa memperebutkan takhta Hastinapura. Namun, Mahabarata juga banyak memuat filsafat dan peribadatan Hindu, dan membahas Empat Tujuan Kehidupan (Purushartha) yaitu Dharma (kebenaran), Artha (kekayaan), Kama (kepuasan), dan Moksha (pembebasan).
Mahabarata memuat banyak nilai-nilai yang dapat diambil dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai ajaran dharma, nilai kesetiaan, nilai pendidikan dan nilai yajna (korban suci).
Selain itu, Mahabarata juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan keluarga dan persahabatan.
Mahabarata adalah salah satu dari dua wiracarita besar India Kuno yang ditulis dalam bahasa Sanskerta, yang satunya lagi adalah Ramayana. Mahabharata menceritakan kisah perang antara Pandawa dan Korawa (Kurawa) memperebutkan takhta Hastinapura. Mahabharata banyak memuat filsafat dan peribadatan Hindu, dan membahas Empat Tujuan Kehidupan.
Dalam agama Hindu, terdapat empat tujuan hidup yang disebut Catur Purusa Artha, Keempat tujuan tersebut adalah
– Dharma; etika dan kewajiban
– Artha; mata pencaharian untuk penghidupan
– Kama; tindakan dan kesenangan
– Moksha; pembebasan dari ikatan samsara
Mahabharata memiliki banyak kisah menarik di dalamnya. Berikut adalah beberapa di antaranya
– Arjuna dan Tes Mata Burung
Dalam kisah ini, Korawa dan Pandawa diberi ujian panahan oleh Guru mereka, Dronacharya. Mereka diminta membidik mata seekor burung mainan di dahan pohon.
– Abimanyu dan Chakravyuh
Abimanyu, ketika berada di dalam rahim ibunya, telah belajar bagaimana cara memecahkan Chakravyuh, formasi pertempuran yang rumit.
– Eklavya dan Dronacharya
Eklavya adalah seorang pemanah ulung yang belajar sendiri memanah dengan patokan patung Dronacharya. Ketika Dronacharya mengetahui hal ini, ia meminta Eklavya untuk memotong jari telunjuknya sebagai syarat agar tidak bisa memanah lagi.
– Kisah Raja Shibi
Raja Shibi adalah seorang raja yang sangat dermawan dan adil. Ia bahkan rela memberikan daging tubuhnya untuk disajikan sebagai santapan burung rajawali yang kelaparan.
Dalam agama Hindu, Dharma adalah salah satu dari empat komponen Puruṣārtha, tujuan hidup, dan menandakan perilaku yang dianggap sesuai dengan tatanan yang memungkinkan kehidupan dan alam semesta. Dharma mencakup berbagai aspek seperti tugas, hak, hukum, perilaku, kebajikan dan “cara hidup yang benar”.
Dalam agama Hindu, Dharma umumnya mencakup berbagai aspek seperti Sanātana Dharma (prinsip Dharma yang abadi dan tidak berubah), Varṇ āśramā Dharma (tugas seseorang pada tahap kehidupan tertentu atau tugas yang melekat), Sav Dharma (tugas individu atau pribadi seseorang), dan Āpad Dharma (Dharma dalam situasi darurat).