Sejarah Hanoman

Hanoman adalah salah satu tokoh dalam kisah Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih yang memiliki kekuatan dan kesaktian luar biasa. Ia juga dikenal sebagai dewa pelindung dan pemberani yang membantu Rama dan Sinta melawan Rahwana. Bagaimana sejarah Hanoman? Siapa orang tua Hanoman? Bagaimana peran Hanoman dalam Ramayana? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kelahiran Hanoman
Hanoman lahir pada zaman Tretayuga sebagai putra Anjani, seekor wanara wanita. Dahulu Anjani sebetulnya merupakan bidadari, bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia terlahir ke dunia sebagai wanara wanita.

Kutukan tersebut bisa berakhir apabila ia melahirkan seorang putra yang merupakan penitisan Siwa.
Anjani menikah dengan Kesari, seekor wanara perkasa. Bersama dengan Kesari, Anjani melakukan tapa ke hadapan Siwa agar Siwa bersedia menjelma sebagi putra mereka. Karena Siwa terkesan dengan pemujaan yang dilakukan oleh Anjani dan Kesari, ia mengabulkan permohonan mereka dengan turun ke dunia sebagai Hanoman.

Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja Siwa, di tempat lain, Raja Dasarata melakukan Putrakama Yadnya untuk memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa makanan untuk dibagikan kepada tiga istrinya, yang di kemudian hari melahirkan Rama, Laksmana, Bharata dan Satrugna. Atas kehendak dewata, seekor burung merenggut sepotong makanan tersebut, dan menjatuhkannya di atas hutan di mana Anjani sedang bertapa.

Bayu, Sang dewa angin, mengantarkan makanan tersebut agar jatuh di tangan Anjani. Anjani memakan makanan tersebut, lalu lahirlah Hanoman.
Sebagai putra Anjani, Hanoman dipanggil Anjaneya (diucapkan “Aanjanèya”), yang secara harfiah berarti “lahir dari Anjani” atau “putra Anjani”. Sebagai putra Bayu, Hanoman dipanggil Bayusutha atau Marutsutha.

Peran Hanoman dalam Ramayana
Hanoman merupakan putra Batara Guru, ia diperintahkan oleh ayahnya untuk mengabdi pada Rama di dunia. Saat Rama dan Laksmana dalam perjalanan ke Kerajaan Alengka, Hanoman menemui kedua ksatria tersebut. Pada akhirnya, Hanoman membantu Rama untuk membebaskan Sinta yang disekap di Taman Argasoka, Alengka.
Rama pun meminta Hanoman untuk menemui Sinta secara diam-diam dan Hanoman pun berhasil menemui Sinta dengan menyusup. Setelah menyampaikan pesan Rama ke Sinta, Hanoman membuat kerusakan di Kerajaan Alengka milik Prabu Dasamuka. Melihat kerusakan tersebut Prabu Dasamuka mengutus putranya untuk menangkap Hanoman. Hanoman pun tertangkap dan dililit ribuan ular. Dengan kondisi terikat Hanoman dibakar hidup-hidup. Namun, Hanoman dapat meloloskan diri karena jika bulu kera Hanoman terbakar maka kesaktiannya bertambah. Kemudian Hanoman membakar Kerajaan Alengka sehingga.

Prabu Dasamuka murka
Hanoman kemudian kembali ke Rama dan melaporkan keberhasilannya. Rama pun mempersiapkan pasukan wanara untuk menyerang Alengka. Hanoman menjadi salah satu panglima perang yang memimpin pasukan wanara. Ia berperang dengan gagah berani dan mengalahkan banyak musuh, termasuk Indrajit, putra Rahwana yang memiliki ilmu sihir. Hanoman juga menyelamatkan Rama dan Laksmana yang terluka oleh panah Indrajit dengan mencari obat di Gunung Mahameru.
<p>Setelah perang berakhir dengan kemenangan Rama dan kematian Rahwana, Hanoman kembali mendampingi Rama dan Sinta ke Ayodhya. Ia menjadi salah satu sahabat setia Rama dan mendapat berkat dari Sinta untuk hidup abadi. Hanoman juga ikut serta dalam perang Bharatayuddha yang merupakan bagian dari Mahabharata. Ia membantu Pandawa melawan Kurawa dengan cara menghancurkan kereta perang Duryodana.

Sifat dan Karakteristik Hanoman
Hanoman adalah tokoh yang memiliki sifat dan karakteristik yang patut diteladani. Ia memiliki beberapa sifat dan karakteristik sebagai berikut.

Cerdas dan bijaksana. Hanoman memiliki kecerdasan yang tinggi dan mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan akal sehat. Ia juga bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan dharma atau kewajiban.
<li>Setia dan loyal. Hanoman sangat setia dan loyal kepada Rama sebagai tuannya. Ia rela mengorbankan dirinya demi keselamatan Rama dan Sinta. Ia juga tidak pernah meninggalkan Rama meskipun dalam situasi sulit.
<li>Berani dan tangguh. Hanoman memiliki keberanian yang luar biasa untuk menghadapi berbagai tantangan dan bahaya. Ia tidak takut menghadapi musuh-musuh yang lebih kuat darinya. Ia juga tangguh dalam menghadapi rintangan dan kesulitan.
Rendah hati dan sopan santun. Hanoman tidak sombong atau angkuh meskipun memiliki kekuatan dan kesaktian yang hebat. Ia selalu rendah hati dan menghormati orang lain. Ia juga sopan santun dalam berbicara dan bertingkah laku.
Penuh kasih sayang dan welas asih. Hanoman memiliki hati yang penuh kasih sayang dan welas asih kepada semua makhluk hidup. Ia tidak pernah membunuh atau menyakiti orang lain tanpa alasan yang benar. Ia juga selalu membantu orang yang membutuhkan bantuan.

<Kesimpulan<
Hanoman adalah salah satu tokoh dalam kisah Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih yang memiliki kekuatan dan kesaktian luar biasa. Ia juga dikenal sebagai dewa pelindung dan pemberani yang membantu Rama dan Sinta melawan Rahwana.
Hanoman lahir dari Anjani, seekor wanara wanita, dan Bayu, sang dewa angin, sebagai penitisan Siwa. Ia diperintahkan oleh Batara Guru untuk mengabdi pada Rama di dunia. Ia berperan penting dalam Ramayana dengan menemui Sinta di Alengka, membuat kerusakan di kerajaan Rahwana, memimpin pasukan wanara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *