Sejarah Hewan Purba

Hewan purba adalah hewan yang hidup pada masa lampau dan sekarang telah punah. Biasanya hewan-hewan ini hanya dikenali dari sisa-sisa tulang belulangnya yang disebut fosil. Kadang kala sejenis hewan purba dianggap telah punah, tetapi ternyata ditemukan masih hidup, maka hewan ini disebut fosil hidup, seperti ikan coelacanth.

Hewan purba memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang kecil seperti serangga hingga yang besar seperti dinosaurus. Hewan purba juga memiliki adaptasi yang beragam untuk bertahan hidup di lingkungan yang berubah-ubah sepanjang zaman.

Beberapa hewan purba bahkan memiliki kemampuan khusus seperti terbang, berenang, atau mengeluarkan api.
Hewan purba hidup pada berbagai periode geologi yang disebut zaman prasejarah. Zaman prasejarah dibagi menjadi beberapa era, yaitu Paleozoikum (zaman primer), Mesozoikum (zaman sekunder), dan Kenozoikum (zaman ketiga). Setiap era terdiri dari beberapa periode yang lebih spesifik, seperti Trias, Jura, dan Kapur. Setiap periode memiliki karakteristik flora dan fauna yang berbeda-beda.

Beberapa Contoh Hewan Purba
Berikut adalah beberapa contoh hewan purba yang hidup pada zaman prasejarah, beserta ciri-ciri dan fakta-fakta menarik tentang mereka.

Triceratops.
Triceratops adalah salah satu jenis dinosaurus herbivora yang hidup pada periode Kapur Akhir (sekitar 68 juta tahun yang lalu) di Benua Amerika. Triceratops berarti muka bertanduk tiga dalam bahasa Yunani. Hewan ini memiliki cula sepanjang 1 m sebanyak 2 buah di atas matanya, dan satu lagi lebih pendek di bagian atas hidungnya. Hal yang paling membedakan hewan ini dari hewan yang lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang sepanjang 2 m, hampir sepertiga panjang tubuhnya.

Triceratops memiliki panjang sekitar 9 m dan tinggi sekitar 3 m. Massanya mencapai 12 ton. Triceratops diperkirakan tidak berkelompok dan individual. Tanduknya berfungsi sebagai kedudukannya terhadap triceratops lain seperti halnya rusa saat ini (courtship). Hewan ini menjadi objek penelitian yang cukup banyak digemari oleh para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.
Mammoth
Mammoth adalah nenek moyang hewan yang kita kenal dengan nama gajah, dan memiliki gading sepanjang 3,3 m yang digunakan saat berkelahi atau menakuti musuh. Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik karena kondisi suhu yang sangat rendah. Mammoth hidup pada periode Pliosen (sekitar 4,8 juta tahun yang lalu) di daerah-daerah balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya).
Mammoth memiliki panjang sekitar 5 m (hingga bahu) dan massa sekitar 12 ton. Mammoth merupakan salah satu jenis gajah berbulu tebal atau woolled elephant karena bulu yang melindungi tubuhnya (yang mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim). Mammoth merupakan hewan herbivora yang biasanya memakan

tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)². Mammoth merupakan salah satu jenis gajah berbulu tebal atau woolled elephant karena bulu yang melindungi tubuhnya (yang mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim). Mammoth merupakan hewan herbivora yang biasanya memakan tumbuhan seperti rumput, dedaunan, ranting, dan akar³. Mammoth juga dikenal sebagai hewan sosial yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang dipimpin oleh betina dewasa.

Velociraptor
Velociraptor adalah salah satu jenis dinosaurus karnivora yang hidup pada periode Kapur Akhir (sekitar 75 juta tahun yang lalu) di Rusia, Mongolia, dan China¹. Velociraptor berarti pencuri berkecepatan tinggi (speedy thief) dalam bahasa Latin. Hewan ini memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, dan leher membentuk seperti huruf “s”. Bergerak dengan kedua tungkai (kaki) nya yang kuat, dan berukuran kecil, hewan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah.

Velociraptor memiliki panjang sekitar 2 m dan tinggi sekitar 1 m. Massanya sekitar 50 kg. Velociraptor seringkali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3-10 ekor raptor. Ciri khas lain dari raptor (selain kedua tungkainya yang kuat) adalah kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse (mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik). Kecepatan larinya mencapai 40 mil per jam. Velociraptor juga memiliki cakar panjang dan melengkung di jari kedua kakinya yang digunakan untuk menyerang mangsanya.

Buaya
Buaya adalah salah satu reptil predator yang hidup sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Buaya berbagi warisan dengan dinosaurus sebagai bagian dari kelompok yang dikenal dengan archosaurs, sekitar 250 juta tahun yang lalu. Buaya paling awal berevolusi sekitar 95 juta tahun yang lalu pada periode Kapur Akhir². Buaya modern yang diturunkan dari buaya prasejarah salah satunya adalah Deinosuchus, predator yang tinggal di air hingga ke permukaan tanah dengan moncong panjang, ekor yang kuat, dan banyak gigi.

Buaya memiliki panjang bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari 1 m hingga 7 m. Massanya juga bervariasi, mulai dari 6 kg hingga 1 ton. Buaya merupakan hewan karnivora yang memakan berbagai macam hewan seperti ikan, burung, mamalia, reptil, dan amfibi. Buaya memiliki mata dan lubang hidung di bagian atas kepalanya, sehingga dapat mengintai mangsanya dari permukaan air tanpa terlihat. Buaya juga memiliki kulit tebal dan bersisik yang melindungi tubuhnya dari luka dan infeksi.

Kasuari
Kasuari adalah salah satu jenis burung raksasa yang hidup di hutan tropis Australia dan Papua Nugini. Kasuari disebut-sebut sebagai keturunan langsung dari dinosaurus velociraptors karena memiliki beberapa kesamaan ciri-ciri². Salah satu karakteristik yang mendukung pendapat tersebut terletak pada jambul kasar di kepala mereka.
Kasuari memiliki tinggi sekitar 1,5 m dan massa sekitar 60 kg. Kasuari merupakan hewan omnivora