Erwin Gutawa

Erwin Gutawa adalah seorang musikus, komponis, penulis lagu dan produser rekaman Indonesia yang lahir pada 16 Mei 1962 di Jakarta. Ia memulai karier profesionalnya pada tahun 1985 ketika ia bergabung dengan grup musik jazz Indonesia, Karimata sebagai bassis. Pada tahun 1991, ia menjadi komponis mandiri dan membuat banyak lagu untuk penyanyi terkenal seperti Chrisye, Ruth Sahanaya, Krisdayanti dan Slank.

a juga mengadakan konser-konser spektakuler seperti Rockestra (2000), Konser EG (2002), The Spirit of Ramadhan (2008) dan A Masterpiece of Erwin Gutawa (2011)². Ia pernah menjadi konduktor London Symphony Orchestra di Royal Albert Hall pada tahun 2005¹ dan juri Indonesian Idol pada tahun 2010. Ia menikah dengan Lutfi Andriani dan memiliki dua anak, Aluna Sagita Gutawa dan Aura Aria Gutawa.

Erwin Gutawa memiliki banyak kehebatan sebagai musisi, komponis, arranger, produser dan konduktor. Ia telah menciptakan banyak lagu yang populer dan mendapat penghargaan, seperti “Untukku” yang dinyanyikan oleh Chrisye, “Tak Kuduga” yang dinyanyikan oleh Ruth Sahanaya, dan “Kembalilah” yang dinyanyikan oleh Gita Gutawa.

Ia juga telah mengadakan banyak konser spektakuler yang melibatkan orkestra dan artis-artis terkenal, seperti Rockestra, Konser EG², The Spirit of Ramadhan, dan A Masterpiece of Erwin Gutawa. Ia juga pernah menjadi konduktor London Symphony Orchestra di Royal Albert Hall pada tahun 2005 dan menjadi juri Indonesian Idol pada tahun 2010.

Selain itu, ia juga berperan dalam mengembangkan bakat anak-anak Indonesia melalui wadah Di Atas Rata-Rata yang ia bentuk bersama putrinya, Gita Gutawa, pada tahun 2011. Salah satu bakat yang ia temukan adalah Lyodra, juara Indonesian Idol X.

Erwin Gutawa bisa menjadi konduktor London Symphony Orchestra karena ia memiliki bakat dan pengalaman sebagai musikus, komponis dan arranger yang profesional dan berkualitas. Ia pernah bekerja sebagai konduktor London Symphony Orchestra di Royal Albert Hall pada tahun 2005. Ia juga pernah bekerja sama dengan orkestra-orkestra lain di luar negeri, seperti Synchron Stage Orchestra di Vienna pada tahun 2021. Ia adalah salah satu komponis Indonesia yang mampu menggarap musik orkestra simfonik dengan baik dan indah.

Erwin Gutawa belajar musik orkestra dari berbagai sumber dan pengalaman. Ia pernah belajar musik di Bina Musika di bawah bimbingan Agus Rusli¹. Ia juga belajar dari berbagai musisi dan arranger yang ia kerjasamakan, seperti Aminoto Kosin, Candra Darusman, Denny T.R., Uce Hariono, dan lain-lain¹².

Ia mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dengan mengikuti perkembangan teknologi dan industri musik. Ia memiliki sekolah musik sendiri yang bernama Erwin Gutawa Music School yang menawarkan berbagai program belajar musik orkestra .

Erwin Gutawa telah menciptakan banyak lagu yang indah dan populer. Salah satu lagu ciptaannya yang paling saya suka adalah “Tak Kuduga”, yang ia tulis bersama istrinya, Lulu Gutawa, dan dipopulerkan oleh Ruth Sahanaya pada tahun 1989. Lagu ini memiliki melodi yang manis dan lirik yang menyentuh tentang perasaan cinta yang tak terduga. Baru-baru ini, Erwin Gutawa berkolaborasi dengan Yura Yunita untuk menghidupkan kembali lagu ini dengan aransemen yang lebih modern dan segar.